Kebudayaan dan komunikasi seperti sebuah koin yang memiliki dua sisi. Satu kesatuan yang saling mempengaruhi, memiliki hubungan erat, dan tidak bisa dipisahkan. Budaya membuat komunikasi semakin dinamis. Dan komunikasi membuat budaya menjadi lestari. Dalam kehidupan sehari-hari unsur budaya selalu melekat dalam diri kita dan segala interaksi yang kita lakukan, termasuk saat kita berkomunikasi. Sebuah pesan yang dikomunikasikan akan dimaknai dan dipersepsi melalui budaya yang dianut oleh para pelaku komunikasi, sehingga untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan pemahaman terhadap budaya?budaya yang dianut oleh para pelaku komunikasi. Bab ini membahas tentang pengertian kebudayaan, peran kebudayaan dalam kehidupan manusia, pengaruh kebudayaan terhadap komunikasi, dan perubahan budaya oleh teknologi komunikasi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 183 11 PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI Sri Ayu Rayhaniah, M. Sos IAIN Samarinda Pendahuluan Kebudayaan dan komunikasi seperti sebuah koin yang memiliki dua sisi. Satu kesatuan yang saling mempengaruhi, memiliki hubungan erat, dan tidak bisa dipisahkan. Budaya membuat komunikasi semakin dinamis. Dan komunikasi membuat budaya menjadi lestari. Dalam kehidupan sehari-hari unsur budaya selalu melekat dalam diri kita dan segala interaksi yang kita lakukan, termasuk saat kita berkomunikasi. Sebuah pesan yang dikomunikasikan akan dimaknai dan dipersepsi melalui budaya yang dianut oleh para pelaku komunikasi, sehingga untuk menghasilkan komunikasi yang efektif diperlukan pemahaman terhadap budaya-budaya yang dianut oleh para pelaku komunikasi. Kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki beraneka ragam budaya menghadapi tantangannya tersendiri dalam berkomunikasi. Tidak jarang dalam keseharian kita harus berinteraksi dengan orang-orang PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 184 yang berbeda budaya. Di sinilah perlu adanya pemahaman tentang budaya-budaya lain, agar komunikasi bisa berjalan dengan lancar dan tidak terjadi kesalahpahaman. Pengertian Kebudayaan Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari Buddhi, yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Burhan, 2006. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata budaya diartikan sebagai 1 pikiran, akal budi; 2 adat istiadat; 3 sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang beradab, maju; dan 4 sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sudah sukar diubah. Rulli, 2012 Edward B. Taylor menyebutkan bahwa budaya adalah keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, tradisi dan semua kemampuan yang dibutuhkan manusia sebagai anggota masyarakat. Karenanya, istilah kebudayaan ada kalanya digunakan untuk menerangkan semua kreatifitas manusia dalam semua bidang kehidupannya. Ia adalah penciptaan, penerbitan dan pengolahan nilai-nilai insani, yang secara istilah berarti peradaban civilization.Ibrahim, 2017 Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan melipui sebagai berikut 1. Peralatan dan perlengkapan hidup pakaian, perumahan, alat rumah tangga, dan lain-lain. 2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi perrtanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 185 3. Sistem kemasyarakatan sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan. 4. Bahasa lisan maupun tulisan. 5. Kesenian seni rupa, seni suara, seni gerak. 6. Sistem pengetahuan. 7. Religi sistem kepercayaan dan ritual.Burhan, 2006 Kebudayaan adalah hasil semua karya, rasa, dan cipta. Maksudnya adalah a Karya, manusia menghasilkan suatu materi budaya seperti teknologi dan karya yang berwujud kebendaan atau budaya materi material culture yang digunakan manusia untuk menundukkan alam sekitarnya, sehingga dapat dimanfaatkan oleh manusia. b Rasa, berupa spritual culture, meliputi unsur mental dan kejiwaan manusia. Rasa menghasilkan kaidah-kaidah, nilai-nilai sosial, hukum, dan norma sosial atau bisa juga disebut pranata sosial. Hal yang dihasilkan rasa digunakan untuk mengatur kemasyaarakatan, misalnya agama, ideologi, kebatinan, kesenian, dan lainnya. c Cipta, berupa immaterial culture, yaitu seperti gagasan, berbagai teori, wawasan, dan semacamnya yang bermanfaat bagi manusia. d Karsa, adalah kemampuan untuk menempatkan ketiga hal yaitu karya, rasa dan cipta, pada tempatnya agar sesuai dengan kegunaan dan kepentingan.Burhan, 2006 Menurut Geert Hofstede dari sudut pandang psikologi, budaya tidak hanya sekedar pemikiran manusia atau “Programming of the mind”, melainkan juga sebagai jawaban atau respon dari interaksi antarmanusia yang melibatkan pola-pola tertentu sebagai anggota kelompok dalam merespon lingkungan tempat manusia itu berada.Rulli, 2012 Maksudnya di sini karakter manusia berbeda-beda sesuai dengan apa yang dialaminya dari PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 186 kecil di keluarga sampai memasuki lingkungan yang lebih besar yaitu di masyarakat. Apa yang ada di lingkungan dan yang dialaminya inilah yang membentuk karakter seseorang. Dengan demikian, makna budaya di sini menekankan pada upaya manusia untuk merespon lingkungan, menjawab persoalan hidup, dan memenuhi kebutuhan. Sedangkan Gerry Philipsen melihat budaya dari pendekatan etnografi sebagai konstruksi sosial maupun historis yang mentransmisikan pola-pola tertentu melalui simbol, pemaknaan, premis, bahkan tertuang dalam aturan. Marvin Harris juga mendefinisikan kebudayaan sebagai berbagai pola tingkah laku yang tidak bisa dilepaskan dari ciri khas dari kelompok masyarakat tertentu, misalnya adat istiadat. Rulli, 2012 Sementara dalam perspektif semiotika, budaya diartikan sebagai persoalan makna. Menurut Thwaites et al., budaya adalah sekumpulan praktik sosial yang melaluinya sebuah makna diproduksi, disirkulasikan, dan dipertukarkan. Rulli, 2012. Maksudnya di sini kita bisa memaknai sesuatu dari simbol-simbol yang membudaya dalam komunikasi antarindividu maupun komunikasi kelompok. Namun makna tersebut tidaklah baku, karena dipengaruhi oleh aspek-aspek sosial, seperti pendidikan, politik, ekonomi, dan sebagainya. Misalnya emoji atau stiker yang biasa kita kirimkan dalam pesan whatsapp. Kita dapat memahami ekspresi orang lain walaupun tidak saling bertemu. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau kelompok. Budaya bisa hasil dari warisan orang terdahulu ataupun diadopsi dari luar. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 187 adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Budaya merupakan salah satu aspek yang menentukan perilaku seseorang. Namun suatu budaya juga dapat berubah sesuai dengan pengalaman dan pengetahuan seseorang tersebut. Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Budaya juga menampakkan diri dalam pola-pola bahasa dan bentuk-bentuk kegiatan dan perilaku; gaya komunikasi; objek materi, seperti rumah, alat dan mesin yang digunakan dalam industri dan pertanian, jenis transportasi, dan alat-alat perang. Sihabudin, 2011. Dari definisi-definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang mempengaruhi tingkat pengetahuan, serta meliputi sistem ide atau gagasan yang ada di dalam pikiran manusia sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak. Kebudayaan merupakan sesuatu yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, contohnya pola perilaku, peralatan hidup, bahasa, organisasi sosial, seni, religi, dan lain sebagainya yang bertujuan untuk membantu kehidupan manusia. Devianty, 2017 Brent D. Ruben dan Lea P. Stewart menyebutkan karakteristik umum budaya sebagai berikut. 1. Budaya itu kompleks dan bersegi banyak. Kompleksitas budaya adalah sesuatu yang paling tampak dan potensial dapat menimbulkan masalah, seperti culture shock, kesalahpahaman oleh perbedaan bahasa, nilai atau kebiasaan. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 188 2. Budaya tidak terlihat. Maksudnya sebagian besar budaya tidak terlihat, namun bisa dirasakan dan mempengaruhi kehidupan serta interaksi sehari-hari. Contohnya pola pikir, gagasan, serta nilai yang dianut. Ini menentukan seseorang dalam bersikap. 3. Budaya bersifat subjektif. Kita tumbuh dalam suatu budaya, menerima dan menggunakan budaya tersebut apa adanya, sehingga kita tidak menyadari sifat subjektifnya. Bagi kita budaya yang kita anut itu baik dan rasional, sedangkan bagi orang yang berbeda budaya mungkin saja tidak baik atau tidak rasional. Contoh berjabat tangan bagi sebagian orang itu adalah hal yang wajar dan baik, namun bagi sebagian orang lainnya adalah hal yang harus dihindari dan kurang baik. 4. Budaya mengalami perubahan sepanjang waktu. Ketika suatu budaya bertemu dengan budaya lain, maka akan terjadi interaksi yang dapat menyebakan perubahan budaya. Perubahan budaya dapat berupa asimilasi ataupun akulturasi. Ruben & Stewart, 2013 Peran Kebudayaan Dalam Kehidupan Manusia Sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Segala hal dalam kehidupan kita mencerminkan suatu budaya, mulai dari bahasa, cara berkomunikasi, pandangan, pakaian sampai pada alat-alat yang kita gunakan sehari-hari. Kita dapat mengetahui atau menerka identitas seseorang hanya dari melihat pakaian, berbicara, dan atribut yang digunakan seseorang. Kadang kala kita dapat mengetahui dan menentukan kualitas atau kasta seseorang dari budaya PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 189 yang ditampilkannya. Misalnya saja kita bisa membedakan mana anak jalanan dan mana yang bukan dari gaya bicara, busana dan perilaku. Kita juga bisa membedakan mana petani dan pegawai dari pakaian dan ciri fisik. Kita juga dapat membedakan seseorang dari suku tertentu atau daerah tertentu dari gaya bicara dan logat bahasa. Jadi bisa dikatakan budaya adalah identitas yang melekat bagi seseorang ataupun kelompok. Keanekaragaman budaya merupakan kekayaan bagi bangsa dan negara. Indonesia sebagai negara kesatuan memiliki beranegaragaman budaya yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Banyak budaya yang terdapat di Indonesia adalah kekayaan yang bisa dijadikan pondasi dan modal bagi bangsa. Nilai-nilai luhur bangsa adalah hal yang fundamental yang harus tetap dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya. Nilai-nilai luhur tersebut seperti yang tercantum dalam pancasila, norma dan etika, baik yang tertulis dan tidak tertulis. Selain itu kekayaan budaya juga bisa menjadi daya tarik tersendiri untuk mengembangkan negara dari berbagai sektor. Kebudayaan juga dapat memberikan pengaruh kepada seseorang dalam cara berpikir, berbicara, serta bertindak. Kita seringkali melakukan sesuatu sesuai dengan budaya yang telah kita anut, baik secara turun temurun ataupun budaya hasil adopsi dari luar. Contohnya ritual agama yang kita lakukan, biasanya ini adalah ajaran dari orang tua atau orang terdahulu yang kita jaga dan lestarikan. Sedangkan budaya yang kita anut dari luar seperti memakai jas atau gamis, yang sebelumnya ini adalah pakaian dari luar bangsa kita. Bisa pula kita lihat sekarang ini budaya korea mulai mewabah di negara-negara lain termasuk juga Indonesia, yang diadopsi melalui media lagu, film dan produk seperti pakaian dan makanan. Budaya luar yang masuk dan berbaur dengan PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 190 budaya yang ada akan menciptakan budaya baru, bisa berupa asimilasi ataupun akulturasi. Namun perbedaan budaya tidak jarang pula bisa menimbulkan kesalahpahaman, pertikaian, dan stereotip terhadap seseorang atau kelompok tertentu jika tidak dipahami dan dipelajari lebih dalam. Salah satu contoh adalah pasca terjadinya tragedi peledakan WTC 9/11 pada tanggal 9 November 2001 oleh teroris, masyarakat amerika menjadi antipati terhadap orang-orang yang beragama Islam, orang arab, ataupun memiliki ciri-ciri seperti itu. Bahasa, agama, pakaian, dan nama, yang sebelumnya tidak begitu diperhatikan, tiba-tiba menjadi simbol yang sangat penting. Media massa secara serempak membuat kesimpulan tunggal dalam pemberitaannya bahwa kelompok islam radikal berada di belakang serangan itu, sehingga Islam disebut sebagai violent ideology yang lebih berbahaya daripada ideologi komunis. Khotimah, 2003. Bahkan muslim yang bermukim di sana kerap sekali dicurigai atau diperlakukan kurang menyenangkan. Muncul pula berbagai stereotip buruk yang dilabelkan kepada orang-orang yang beragama Islam. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan kebudayaan adalah sebagai berikut. 1. Faktor adat istiadat Nilai adat istiadat bersifat tidak universal, setiap suku memiliki adat istiadat yang berbeda-beda, contohnya adat istiadat sunda berbeda dengan jawa. 2. Faktor agama Agama adalah faktor yang paling mempengaruhi norma dan nilai yang dianut oleh seseorang, karena adanya perintah dan larangan yang berbeda-beda di tiap agama. Contohnya agama islam melarang PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 191 umatnya meminum alkohol dan memakan babi, sedangkan dalam agama lain tidak apa-apa. Agama islam mengijinkan poligami, namun ada agama lain yang melarang umatnya berpoligami. 3. Faktor lingkungan Lingkungan tempat seseorang berada dan dibesarkan pun menjadi faktor yang sangat mempengaruhi budaya seseorang. Orang yang tinggal di pedesaan berbeda kebudayaan dengan orang yang tinggal di peerkotaan. 4. Faktor kebiasaan Kebiasaan adalah faktor perbedaan budaya yang terjadi karena intensitas seseorang dalam melakukan sesuatu. Misalnya ketika bulan ramadhan kita terbiasa bangun untuk melakukan sahur, hal ini sering kali tetap terjadi saat bulan ramadhan telah selesai, kita terbangun pada jam tersebut. Adawiyah, 2015 Pengaruh Kebudayaan Terhadap Komunikasi Budaya dan komunikasi ibarat sebuah koin yang memiliki dua sisi. Satu kesatuan yang tak terpisahkan. Edward T. Hall berkata, “Culture is communication and communication is culture.” Maksudnya ada hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara komunikasi dan budaya. Budaya akan lestari dengan komunikasi. Dan sebaliknya pula komunikasi juga akan mengkonstruksi budaya, atau mengikuti ketentuan budaya itu sendiri. Jadi terjadi hubungan timbal balik dan tak terpisahkan antara budaya dan komunikasi. Porter dan Samovar mengatakan bahwa hubungan reciprocal timbal balik antara budaya dan komunikasi penting untuk dipahami jika ingin mempelajari komunikasi antarbudaya secara mendalam. Hal ini terjadi PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 192 karena melalui budaya lah orang-orang dapat belajar berkomunikasi. Budaya akan mempengaruhi persepsi, pemaknaan suatu, dan cara seseorang berkomunikasi. Ada beberapa unsur-unsur sosial budaya yang dapat mempengaruhi persepsi dan pemaknaan komunikasi, sehingga berpengaruh pula terhadap perilaku komunikasi, di antaranya sebagai berikut. 1. Sistem kepercayaan belief, nilai values, dan sikap attitute. Kepercayaan, nilai yang dianut yang sehubungan dengan suatu objek akan mempengaruhi sikap kita terhadap objek tersebut. Misalnya dalam budaya kita diajarkan tidak sopan memanggil orang yang lebih tua dengan namanya saja, harus dengan penghormatan seperti mba, kakak, mas, bapak, ibu, dan lain-lain. Hal ini kita percayai dan memiliki nilai dalam masyarakat kita, sehingga mempengaruhi sikap kita pula. 2. Pandangan dunia world view. Unsur sosial budaya yang kedua yang mempengaruhi persepsi kita terhadap suatu objek atau realitas dan akhirnya mempengaruhi perilaku komunikasi adalah pandangan dunia. Contohnya ketika suatu media massa mengkonstruksi suatu berita, maka masyarakat pun akan bereaksi karena terpengaruh oleh media tersebut. Pasca tragedi WTC 9/11 masyarakat Amerika antipati terhadap orang islam karena adanya pemberitaan sepihak oleh media pada saat itu. Dalam kehidupan sehari-hari pun kita kerap sekali menilai seseorang ataupun sesuatu dari cerita orang lain. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 193 3. Organisasi sosial social organization. Organisasi sosial adalah tempat, komunitas atau lingkungan tempat kita berada. Organisasi yang paling mempengaruhi budaya seseorang dalam berpikir persepsi dan pemaknaan, berbicara cara menyampaikan gagasan dan dialek serta bersikap adalah keluarga dan sekolah. Karena dari keluarga dan sekolah lah nilai-nilai, kebiasaan, budaya, dan berbagai hal ditanamkan sejak kecil. Andung, 2013 Sedangkan hubungan antara budaya dan komunikasi adalah sebagai berikut. 1. Saling mempengaruhi satu sama lain. Budaya mempengaruhi komunikasi, dan begitu pula sebaliknya, komunikasi mempengaruhi budaya. Contoh budaya mempengaruhi komunikasi adalah saat berbicara dengan seseorang seringkali kita bisa menebak suku orang tersebut dari logat bicaranya. Sedangkan contoh komunikasi mempengaruhi budaya seperti adanya asimilasi atau akulturasi budaya karena adanya interaksi komunikasi antara dua budaya berbeda. Bisa dicontohkan ketika kita gemar menonton drama korea, maka sadar tidak sadar kita akan mengadopsi budaya orang korea. 2. Komunikasi sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya ke ranah yang lebih luas. Komunikasi sebagai proses interaksi dan pertukaran pesan tentu saja bisa menyampaikan berbagai hal, termasuk memperkenalkan budaya ke masyarakat luas atau secara global. Contohnya kebudayaan korea saat ini dikenal di berbagai belahan dunia, menarik wisatawan, dan berhasil menjual produk-produknya karena dimanajemen dan dikemas secara baik melalui film dan k-pop. Bahkan hal ini menjadi populer di PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 194 kalangan remaja yang diistilahkan dengan korean wave. 3. Komunikasi akan membantu melestarikan suatu kebudayaan. Suatu kebudayaan akan hilang jika tidak disampaikan dan diajarkan ke generasi berikutnya, pun akan lenyap jika tidak diperkenalkan kepada masyarakat luas. Contohnya nilai-nilai luhur pancasila, ini harus selalu kita pelajari dan sampaikan baik secara internal bangsa kita, maupun kepada pihak eksternal. Agar bisa lestari dan menjadi identitas bangsa kita. Contoh lainnya seperti kekayaan budaya berupa karya seni tarian ataupun karya lainnya, harus diajarkan agar terus lestari. 4. Budaya merupakan sarana orang-orang untuk belajar berkomunikasi. Indonesia sebagai negara multikuktural yang memiliki berbagai suku, ras, dan bahasa, sehingga tidak jarang kita harus berinteraksi dengan orang yang berbeda budaya dengan kita. Perbedaan budaya yang kita miliki mendorong kita untuk belajar berkomunikasi, agar bisa saling memahami dan interaksi bisa berjalan dengan baik. 5. Budaya menentukan bagaimana cara dan pola komunikasi. Perbedaan budaya menimbulkan cara dan pola komunikasi yang berbeda-beda pula. Hal ini membuat kita dengan mudah bisa menebak budaya lawan bicara kita dari bahasa dan logat bicaranya. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 195 6. Komunikasi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan budaya lain. Berkomunikasi dengan orang lain membuat kita bisa mengetahui dan memahami budaya lain, sehingga kita bisa menyesuaikan diri. Kita bisa mengetahui dan memahami cara menyapa, berkata, dan bersikap dengan sopan dari sudut pandang budaya lain. Sartika, 2018 Perubahan Budaya Oleh Teknologi Komunikasi Kemajuan teknologi komunikasi bukan hanya berdampak kepada salah satu sektor kehidupan saja, namun juga berdampak kepada keseluruhan kehidupan sehingga terjadi pula perubahan budaya. Jika jaman dahulu kita memerlukan waktu berhari-hari untuk berkirim surat, mengetahui informasi kerabat yang berada di kejauhan, saat ini hanya dalam hitungan detik kita bisa bertukar informasi dan mengetahui kabar dari berbagai penjuru dunia. Bangun tidur hingga tidur lagi, kita diseliweri dengan banyak informasi di berbagai media. Media yang populer saat ini adalah media sosial, seperti facebook, instagram, twitter, dan lain-lain. Masyarakat bebas berbagi informasi dari mana saja. Sedangkan dari sektor ekonomi, fenomena belanja online menjadi solusi bagi orang-orang yang memiliki banyak kesibukan. Kita hanya cukup melakukan transaksi pembelian melalui internet, memilih dan membayar difasilitasi dengan baik melalui sistem yang terjamin dan terpercaya e-commerce seperti tokopedia, shopee, lazada, dan lainnya. kita juga bisa memasarkan produk melalui e-commerce tersebut dan media sosial. Ini menjadi solusi pula untuk ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak punya penghasilan. Namun sekarang cukup dengan sebuah handphone dan tetap di rumah penghasilan bisa didapatkan. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 196 Dari sektor pendidikan, pandemi corona yang telah berlangsung dalam 2 tahun terakhir ini memaksa kita untuk melakukan pembelajaran atau perkuliahan secara daring. Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi para aktivis pendidikan, siswa dan mahasiswa. Agar dapat membuat pembelajaran yang menyenangkan, menarik, namun tetap efisien. Selain hal-hal di atas, ternyata teknologi juga dapat memberikan dampak buruk jika tidak digunakan dengan bijak. Banyaknya informasi yang tersebar di media sosial seringkali membuat kita kebingungan. Sadar atau bahkan tanpa sadar kita seringkali terpengaruh oleh informasi yang kita konsumsi, padahal banyak sekali informasi yang beredar tersebut tidak diketahui atau tidak bisa dibuktikan kebenarannya, berupa fitnah, asumsi semata, dan hoax. Sedangkan hambatan dari sektor ekonomi adalah kasus penipuan online pun tidak jarang kita dengar. Sementara dari sektor pendidikan, masih kita dengar para aktivis pendidikan dan pelajar yang kesulitan melakukan perkuliahan atau pembelajaran daring dikarenakan gagap teknologi, kendala jaringan internet, mahalnya kuota intenet, dan lain sebagainya. Ditambah lagi adanya keluhan kebosanan melalukan pembelajaran daring. Karena tentu saja berbeda pembelajaran yang dilakukan secara langsung tatap muka dan yang melalui online saja. Perubahan budaya lainnya yang terjadi karena teknologi komunikasi adalah terciptanya berbagai konten di media seperti tiktok dan youtube. Fenomena goyang tiktok, games online, dan youtuber. Mudah bagi orang untuk menjadi terkenal dan viral di media-media tersebut. Bahkan seringkali konten-konten yang mereka tampilkan tidak mendidik dan hanya mencari sensasi belaka. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 197 Penutup Dari pembahasan di atas, kita dapat memahami hubungan dan pengaruh antara budaya dan komunikasi sangatlah erat dan tak terpisahkan. Budaya membuat komunikasi semakin dinamis. Dan komunikasi membuat budaya menjadi lestari, dapat dipahami, dan diterima. Budaya dapat berupa pemikiran, gagasan, cara hidup, gaya, cara berbicara, benda karya seni, dan lain sebagainya. Peran kebudayaan dalam kehidupan manusia, diantaranya 1 Sebagai identitas yang melekat pada seseorang atau kelompok; 2 Kekayaan dan daya tarik bagi bangsa dan negara; 3 Memberikan pengaruh kepada seseorang dalam cara berpikir, berbicara, serta bertindak; dan 4 Perbedaan budaya tidak jarang pula bisa menimbulkan kesalahpahaman, pertikaian, dan stereotip terhadap seseorang atau kelompok tertentu jika tidak dipahami dan dipelajari lebih dalam. Faktor yang menyebabkan perbedaan kebudayaan adalah a Faktor adat istiadat; b Faktor agama; c Faktor lingkungan, dan d Faktor kebiasaan. Adapun unsur-unsur sosial budaya yang dapat mempengaruhi persepsi dan pemaknaan komunikasi, sehingga berpengaruh pula terhadap perilaku komunikasi, di antaranya sebagai berikut 1 Sistem kepercayaan belief, nilai values, dan sikap attitute; 2 Pandangan dunia world view; dan 3 Organisasi sosial social organization. Sedangkan hubungan antara budaya dan komunikasi adalah sebagai berikut a Saling mempengaruhi satu sama lain; b Komunikasi sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya ke ranah yang lebih luas; c Komunikasi akan membantu melestarikan suatu kebudayaan; d Budaya merupakan sarana orang-orang untuk belajar berkomunikasi; e Budaya menentukan PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 198 bagaimana cara dan pola komunikasi; dan f Komunikasi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan budaya lain. Selain itu, perubahan budaya juga terjadi karena adanya kemajuan teknologi komunikasi. Dimana kemajuan teknologi komunikasi tersebut bukan hanya berdampak kepada salah satu sektor kehidupan saja, namun juga berdampak kepada keseluruhan kehidupan manusia. Contoh maraknya jual beli online, pembelajaran daring, sampai pada fenomena goyang tiktok, youtuber, game online, dan mudahnya seseorang viral di media sosial. PERAN KEBUDAYAAN DALAM KEHIDUPAN MANUSIA, SERTA PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP KOMUNIKASI 199 Daftar Pustaka Adawiyah, S. El. 2015. Buku Ajar Human Relations. In Deepublish. Andung, P. 2013. Hubungan antara Komunikasi dan Budaya. Wordpress. Burhan, B. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. In Kencana Prenada Media Group. Devianty, R. 2017. Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 242, 226–245. Ibrahim. 2017. komunikasi Antar Budaya. IAIN Pontianak Press. Khotimah, E. 2003. Bias Ideologis dan Prasangka Agama pada Wacana Terorisme di Media Massa Kajian terhadap Distorsi Informasi dan Hegemoni Media Barat dalam Liputan Tentang Islam, Jamaah Islamiyah dan Abu Bakar Ba’asyir pada Wacana Terorisme. MIMBAR Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 194, 346–373. Ruben, B. D., & Stewart, L. P. 2013. Komunikasi dan perilaku manusia. Jakarta Rajawali Pers. Rulli, N. 2012. Komunikasi Antarbudaya di Era Budaya Siber. Jakarta Kencana Prenada Media Group. Sartika, E. 2018. 6 Kaitan Antara Komunikasi dan Budaya. Sihabudin, A. 2011. Komunikasi Antarbudaya suatu perspektif multidimensi. Bumi Aksara. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Ajar Human RelationsS El AdawiyahAdawiyah, S. El. 2015. Buku Ajar Human Relations. In antara Komunikasi dan BudayaP AndungAndung, P. 2013. Hubungan antara Komunikasi dan Budaya. Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di MasyarakatB BurhanBurhan, B. 2006. Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. In Kencana Prenada Media DeviantyDevianty, R. 2017. Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 242, dan perilaku manusiaB D RubenL P StewartRuben, B. D., & Stewart, L. P. 2013. Komunikasi dan perilaku manusia. Jakarta Rajawali Antarbudaya suatu perspektif multidimensiA SihabudinSihabudin, A. 2011. Komunikasi Antarbudaya suatu perspektif multidimensi. Bumi Aksara.
Gagasantentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa, dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Di era globalisasi ini, komunikasi antarbudaya telah menjadi kebutuhan yang mendesak. Dalam menjalin hubungan dengan individu dan komunitas yang berbeda budaya, penting untuk memahami dan menghargai perbedaan tersebut. Komunikasi yang sensitif dan terbuka memainkan peran sentral dalam mempromosikan pemahaman lintas komunikasi antarbudaya yang baik, kita dapat melampaui stereotip dan prasangka yang seringkali menghalangi pemahaman yang mendalam. Dengan bersikap terbuka dan belajar tentang norma, nilai, dan tradisi budaya orang lain, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam dan membangun jembatan antarbudaya juga memperkuat hubungan antara individu dan komunitas yang beragam. Dengan menghormati perbedaan budaya, kita menciptakan lingkungan yang inklusif, di mana setiap orang merasa diterima dan dihargai. Hal ini tidak hanya memperkuat hubungan personal, tetapi juga membangun harmoni sosial di antara kelompok-kelompok yang berbeda. Namun, komunikasi antarbudaya bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan kesabaran, ketelitian, dan kemampuan mendengarkan yang baik. Kita perlu melibatkan diri dalam proses belajar secara aktif, menghindari asumsi, dan mengajukan pertanyaan yang bermakna untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, komunikasi antarbudaya menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Kita tidak hanya berkomunikasi dengan orang-orang dari budaya yang sama dengan kita, tetapi juga dengan individu dari berbagai latar belakang budaya. Dalam prosesnya, kita dapat tumbuh sebagai individu yang lebih toleran, inklusif, dan demikian, komunikasi antarbudaya adalah kunci untuk membangun pemahaman lintas budaya dan memperkuat hubungan dalam masyarakat yang semakin beragam. Dengan menghargai perbedaan budaya dan berkomunikasi dengan sensitivitas, kita dapat membangun jembatan empati, meredam konflik, dan menciptakan dunia yang lebih inklusif dan harmonis. Lihat Humaniora Selengkapnya- Ωнтዘշа х
- Хрокυт եпаδուረፂ ի ц
- Еφωт ոсоςеፖεги аլеβисн
- Чиз иганоцωφևμ хωсեմιነը
- Ηըснеկе аֆирረ зችцቩкенисн
- ኔዤмէклዘ оծусаηዝгωզ αхру юγовዙ
- ቯуծኻтጯглቡ εֆուቅጀտэσ ժегузаδաщ о
- Убручուδ τоνኝвсица
- Хαςሾፔυкըհи тωክевурե рсаյቲ զи
- Թеβебιտыγ еբозኅмιζ
AbstrakKomunikasi antarbudaya berkembang berdasarkan 2 premis yang saling berhubungan. Pertama, anda hidup pada masa ketika perumbahan teknologi, perjalanan, sistem ekonomi dan politik, polaDiscover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 29 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Jurnal Teologi Praktika Sekolah Tinggi Teologi Tenggarong p-ISSN 2722-8916, e-ISSN 2722-8908 Edisi Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak Harming Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran Email harming984 Abstract This paper discusses various approaches to cross-cultural communication. This study focuses on Christian communication where this communication model is slightly different from communication in general. Christian communication focuses on discussion of gospel truths conveyed across cultures. In communicating, obstacles often occur due to differences in characteristics, language, perceptions, physicality and culture. If these obstacles are not managed properly, they will cause conflict and have an impact on a person's life and society. The method I use is library research, which is to express ideas and ideas by analyzing various library sources. The analysis process is carried out by means of literature study, namely collecting sources in the form of journals related to cross-cultural communication and books on communication so that an overview is found related to the topics discussed. The results found are various cross-cultural communication approaches that can be used, including the Interpersonal communication approach; approach theory, Contextual Theory. Key Words Christian Communication, Interpersonal Theory, Approach Theory, Contextual Theory. Abstrak Paper ini membahas tentang berbagai pendekatan komunikasi Lintas budaya, Kajian ini berfokus kepada komunikasi Kristen dimana model komunikasi ini ada sedikit perbedaan dengan komunikasi pada umumnya. Komunikasi Kristen memfokuskan pada diskusi tentang kebenaran Injil yang disampaikan dalam lintas budaya. Dalam berkomunikasi seringkali terjadi hambatan disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik, bahasa, persepsi, fisik dan budaya. Apabila hambatan tersebut tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan konflik dan berdampak dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat. Metode yang penulis gunakan ialah penelitian pustaka yaitu mengemukakan ide dan gagasan dengan cara menganalisis berbagai sumber pustaka. Proses analisis dilakukan dengan cara studi pustaka yakni mengumpulkan sumber berupa jurnal terkait komunikasi lintas budaya serta buku-buku tentang komunikasi sehingga didapati gambaran terkait dengan topik yang dibahas. Adapun hasil yang ditemukan yakni berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya yang dapat digunakan antara lain Pendekatan komunikasi Interpersonal; teori pendekatan, Teori Kontekstual. Kata Kunci Komunikasi Kristen, Teori Interpersonal, Teori Pendekatan, Teori Kontekstual. Article History Submit Revised Published March 9, 2021 June 29, 2021 June 29, 2021 Pendahuluan Heselegrave 2004 mengungkapkan bahwa manusia merupakan makhluk di bumi yang bisa berkomunikasi dalam bentuk simbol yang tidak ada hubungan dengan apa yang ditunjukkan oleh simbol tersebut, selain dari yang ditentukan oleh pikiran manusia tentang Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 30 apa arti dari simbol itu. Selanjutnya manusia dapat melakukannya melebihi waktu dan ruang, yakni manusia dapat memindahkan informasi kepada orang lain di daerah terpencil atau kepada mereka yang belum dilahirkan. Harianto GP GP 2012 menambahkan alasan mengapa komunikasi merupakan fundamental, sebab manusia adalah makhluk sosial yang artinya makhluk yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia perlu melakukan komunikasi dengan sesama agar dapat memahami dan dipahami oleh orang lain hal ini disebut sebagai proses interaksi. Hesselgrave 2013 mengutip Richards dengan berkata bahwa komunikasi pada awalnya diperkenalkan oleh beberapa tokoh seni seperti Aristotle, Cicero serta Quintilian. Pada masa mereka komunikasi secara teori disebut retorika, sedangkan praktiknya disebut oratori. Aristotle mengartikan retorika merupakan suatu seni menemukan dalam berbagai kasus sebagai persuasi yang tersedia. Sri Rejeki dalam Keesing mengatakan bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai sarana dalam mengirim pesan kepada penerima dalam konteksnya Rejeki, Rejeki 2010. Harianto GP 2012 juga mengungkapkan bahwa komunikasi ialah sesuatu yang bersifat dinamis, berkelanjutan serta sebuah proses yang bertanggapan. Disebut dinamis karena secara konstan aktif melakukan perubahan. Komunikasi disebut berkelanjutan karena tidak memiliki permulaan yang ditetapkan, diperbaiki atau berakhir tetapi bergerak memutar. Disebut suatu proses yang bertanggapan karena para komunikator yang melakukan komunikasi bertanggungjawab atas keberhasilan dalam komunikasi sehingga komunikator melibatkan banyak unsur dalam berinteraksi. Berdasarkan beberapa pernyataan di atas, penulis memberikan kesimpulan, komunikasi ialah suatu proses pernyataan antar sesama manusia, yang dinyatakan disini adalah perasaan, ide atau pikiran seseorang kepada yang lain dengan menggunakan bahasa sebagai media atau alat penyalurnya. Harianto GP 2012 mengatakan juga selain bersifat dinamis, komunikasi disebut juga sebagai ilmu karena memiliki objek yang dikaji yaitu upaya manusia dalam menyampaikan pernyataannya kepada orang lain. Selanjutnya kajian terdiri dari satu golongan masalah yang sama tabiatnya yakni isi pernyataannya kepada orang lain. Kemudian keterangan terkait objek harus dapat disusun secara teratur dalam kaitan sebab akibat, disini komunikasi menimbulkan feedback antar komunikator dan komunikan secara sebab akibat. Dalam bahasa komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan penerima pesan, orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator kemudian yang menerima pesan disebut komunikan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan Bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam” Bahasa” komunikasi pernyataan dinyatakan pesan message. Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan jika dianalisis pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, pertama isi pesan, kedua lambang. Konkretnya isi pesan itu adalah pikiran atau perasaan, lambang adalah Bahasa. Komunikasi menjadi suatu pendekatan bagi setiap masyarakat dalam mengutarakan perasaan, pikiran serta menyampaikan informasi yang dimiliki. Ngafifi 2014, dan Muhasim 2017 mengungkapkan bahwa Komunikasi yang dilakukan oleh setiap manusia memberi pengaruh positif maupun negatif kepada setiap orang yang menerimanya. Pengaruh positif 31 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 dirasakan pada saat ini masyarakat dengan mudah berkomunikasi dengan siapa saja meskipun jarak jauh serta waktu yang berbeda sangat didukung dengan kecanggihan teknologi dan komunikasi, hal ini berdampak positif bagi orang yang bekerja dan terpisah jauh dengan anggota keluarga. Namun disisi yang lain terdapat juga dampak negatif dialami oleh suatu keluarga yang setiap harinya bertemu, dan duduk bersama di meja makan namun tidak terjadi komunikasi, disebabkan oleh kesibukan tangan dan mata yang fokus pada handphone. Terdapat istilah menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, ini menjadi dampak negatif bagi keluarga. Dalam bersosialisasi seringkali seseorang mengalami hambatan pada saat berkomunikasi dengan orang lain, Kondisi ini dialami oleh semua bidang kehidupan baik sosial, ekonomi, politik maupun budaya, tentu hal tersebut akan memberikan dampak kepada spiritualitas seseorang. Berdasarkan kondisi tersebut, penulis mencoba menelusuri beberapa penelitian terkait dengan hambatan komunikasi yang dialami oleh masyarakat dayak. Hambatan komunikasi yang ditemukan oleh Bahari Bahari 2014 melakukan kajian tentang model komunikasi budaya berbasis adat di Kalimantan Barat yakni adat Madura dan adat Melayu. Bahari menjelaskan bahwa pola komunikasi yang kerap terjadi dalam penyelesaian konflik antara kedua suku tersebut ialah cenderung mengandalkan penegakan hukum hingga mengesampingkan pendekatan budaya yang menyebabkan mundurnya partisipasi masyarakat terhadap budaya lokal. Dari hasil penelitian tersebut Bahari mengemukakan beberapa hal yakni bila ada konflik berskala kecil perlu adanya musyawarah adat yang dipimpin oleh kepala desa serta para pemangku adat dengan tujuan mencegah meluasnya konflik serta menciptakan perdamaian. Bila cara tersebut tidak bisa ditempuh baru menggunakan hukum nasional. Simon 2013 mengungkapkan bahwa Kalimantan mengalami distrupsi komunikasi awal era reformasi yang menyebabkan konflik dengan melibatkan komunitas agama. Gereja mengalami konflik disebabkan salah satunya karena pola komunikasi dalam berteologi. Salah satu saran yang disampaikan Simon ialah pentingnya merajut Kembali relasi agama sebagai komunitas etnis agar mengedepankan komunikasi lintas agama. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di atas, penulis mencoba melakukan kajian tentang berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya bagi Orang Dayak. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasikan terjadinya konflik dalam masyarakat dayak sehingga dengan demikian, masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan damai. Metode Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian Pustaka. Menurut Hamzah 2020 penelitian Pustaka identik dengan melakukan analisis teks. Analisis teks yang dimaksud ialah melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa, baik dalam bentuk tuisan maupun perbuatan yang diteliti bertujuan agar memperoleh fakta yang tepat serta menemukan teori atau konsep yang ada dalamnya. Creswell John W 2014 mengingatkan bahwa menggunakan metode ilmiah, maka para peneliti wajib melaksanakan langkah kerja secara ilmiah. Berdasarkan pemaparan Creswell tersebut Hamzah 2019 memaparkan langkah kerja yang perlu dilaksanakan oleh peneliti yakni Mengidentifikasi masalah, Menyusun landasan teori, menetapkan tujuan penelitian, mengumpulkan data serta melakukan analisis dan interpretasi terhadap data. Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 32 Dengan demikian, proses analisis dilakukan dengan cara studi pustaka terhadap berbagai sumber berupa jurnal komunikasi lintas budaya maupun buku-buku tentang komunikasi sehingga didapati gambaran terkait berbagai pendekatan komunikasi lintas budaya. Selanjutnya, dalam penelitian ini ada beberapa proses yang dikerjakan oleh penulis yang menjadi langkah kerja untuk menghasilkan hasil penelitian. Tahap pertama yang dilakukan penulis ialah membaca berbagai sumber yang relevan dengan topik penelitian, menentukan objek penelitian yaitu komunikasi lintas budaya bagi Orang Dayak, selanjutnya penulis melakukan literatur review untuk menajamkan topik yang dibahas. Kemudian setelah itu penulis mendeskripsikan hasil analisis dalam bentuk hasil penelitian. Berikut ini penulis membuat gambar proses kegiatan penelitian. Hasil dan Pembahasan Dasar Komunikasi Kristen Allah Berinisiatif Berkomunikasi Harianto GP GP 2012 mengatakan bahwa komunikasi ialah suatu bingkai atau frame teori dimana komunikator menyampaikan pesan Message dengan memakai medium atau tidak kepada komunikan, kemudian komunikan memberikan feedback kepada komunikator, ini yang disebut “frame komunikasi”. Bila frame komunikasi ini diberi muatan tentang apa yang hendak disampaikan oleh komunikator kepada komunikan, maka hal itu menjadi bermanfaat dan hidup untuk kehidupan manusia. Demikian pula komunikasi Kristen, Allah yang berinisiatif untuk membangun komunikasi dengan manusia bukan dipengaruhi oleh ide atau gagasan manusia. Allah berinisiatif menciptakan manusia dan melakukan komunikasi dengan manusia, lalu manusia mengecewakan Allah sehingga manusia menjadi berdosa. Tomatala Tomatala 2018 berpendapat bahwa Kejadian 1 dimulai dengan Allah menyatakan diri sebagai Pencipta, artinya disini Allah mengambil inisiatif pertama dalam penyataan diri-Nya kepada dunia. Dengan menyatakan diri sebagai pencipta, Allah menunjukkan kehendak-Nya yang kekal. Bagian ini disebut proses kontekstualisasi Allah kepada manusia. Gambaran tersebut menunjukkan bahwa komunikasi Kristen mengedepankan tentang pemberitaan mengenai kasih Allah yang dinyatakan bagi manusia. Rencana Penelitian dan Menentukan Objek PenelitianMengumpulkan Daftar KepustakaanMenulis LaporanReviewer PakarRevisi Laporan 33 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Allah Memilih untuk berkomunikasi dengan manusia Manusia merupakan ciptaan yang mulia dan unik. Manusia dikatakan “Serupa dengan Allah…” artinya manusia memiliki relasi yang sangat intim dengan Allah, bahkan Yohanes 114 berbunyi “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Allah Mahakuasa, penuh kasih karunia dan kebenaran memilih untuk berinkarnasi menjadi manusia sempurna dan merasakan kelemahan sebagai manusia. Allah melakukan semua ini karena kasi-Nya yang besar kepada manusia Yohanes 316. Harianto GP 2012 mengatakan bahwa komunikasi Allah melalui inkarnasi Tuhan Yesus menjadi manusia sejati. Tuhan Yesus bukanlah gambaran Allah secara fisik, sekalipun Dia adalah Allah, melainkan gambaran karakter keilahian Allah. Tuhan Yesus menjadi tokoh sentral manusia. Dalam Perjanjian Lama, Allah berkomunikasi memakai bangsa Israel dan dalam Perjanjian Baru, Allah memakai Inkarnasi Tuhan Yesus sebagi pintu keselamatan Kekal. Dari penjelasan tersebut Allah berkomunikasi dengan memakai perantara dalam menyampaikan Misi penyelamatan-Nya bagi umat Manusia. Tuhan Yesus satu-satunya Jalan keselamatan Metzger Metzger 2015 mengatakan Yesus menjadi tokoh sentral berarti semua berita berpusat juga kepada Kristus yaitu berita tentang keselamatan di dalam-Nya. Injil Yohanes. 146 berbunyi “Kata Yesus kepadanya, Akulah Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku” Ayat paralel dalam Kisah Para Rasul. 412 berbunyi “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Kedua ayat tersebut dengan gamblang menyampaikan tentang keselamatan hanya dan melalui Yesus Kristus. Dalam komunikasi Kristen isi berita yang menjadi poin penting ialah menyampaikan Injil yaitu untuk memperoleh keselamatan hanya ada dalam Yesus Kristus. Pemberitaan Injil tidak sama dengan mengkristenisasikan seseorang melainkan menginformasikan tentang keselamatan jiwa manusia. Orang Kristen dipilih untuk suatu hak istimewa memberitakan tentang Yesus Manusia di panggil untuk diselamatkan dari dosa. 1 Petrus 118 berbunyi “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan takbercacat.” Selain memberitakan tentang keselamatan, komunikasi kristen juga memberikan kesadaran bahwa manusia telah jatuh dalam dosa, dan takluk dibawah kuasa dosa. Hanya oleh kuasa Darah Kristus yang telah menebus hidup manusia dan membayar lunas dosa manusia sehingga menjadi suci dan dibenarkan Allah. Untuk dapat menerima pembenaran dari Kristus, Seseorang harus mengalami pertobatan. Dalam komunikasi Kristen, komunikator perlu menyampaikan secara jelas bahwa panggilan keselamatan ini berlaku bagi siapa saja, panggilan ini tidak memaksa namun membutuhkan tanggapan dan respon yang serius dari manusia sendiri. Ketika manusia sudah lahir baru, Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 34 manusia diberikan tugas istimewa yaitu pergi jadikan semua bangsa murid Yesus, melakukan baptisan dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, mengajar mereka melakukan segala yang diperintahkan-Nya Matius 2819-20. Perintah ini bukan hanya perintah biasa, melainkan perintah yang disertai dengan janji yaitu Menyertai setiap pemberita senantiasa sampai kepada akhir zaman. Setelah memahami tentang berita pertobatan dan keselamatan tersebut, seorang komunikator menyampaikan tugas yang diemban yakni orang Kristen dapat memahami kehidupan, pengajaran serta pelayanan Tuhan Yesus melalui Alkitab. Orang Kristen dituntut untuk hidup sesuai dengan pengajaran Kristus dan meneladani karakter-Nya yakni mengasihi semua orang GP 2012. Muhtadi Muhtadi 2019 menjelaskan bahwa perbedaan agama sekalipun tidak boleh menghalangi rasa empati untuk meng-ekspresikan kasih dan solidaritas sebagai sesama manusia. Rasa empati ini tumbuh karena kesadaran dari dalam diri manusia yang tulus iklas. Hesselgrave Hesselgrave 2004 juga mengungkapkan bahwa orang Kristen diutus menjadi Misionari untuk menjadi komunikator melakukan komunikasi dengan orang lain dalam konteks yang lebih luas. Roh Kudus bekerja dalam proses komunikasi Kristen Peran Roh Kudus dalam komunikasi Kristen sangat penting bahkan hal ini menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya komunikasi itu berjalan. Harianto GP 2012 menegaskan bahwa meskipun seseorang bisa mengetahui kehidupan dan pengajaran Yesus melalui Alkitab. Namun tidak semua orang bisa memahami Tuhan Yesus apabila Roh Kudus tidak bekerja dalam hatinya. Komunikator Kristen perlu menyadari bahwa kuasa Roh Kudus yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk mengenal dan memahami siapakah Tuhan Yesus sesungguhnya. Paulus menulis kepada Timotius demikian “Segala Tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. 2 Timotius 315-17 TB.” Ayat di atas memberikan penegasan bahwa peran Roh Kudus dalam komunikasi Kristen sangat penting dan bersifat mutlak. Tomatala Tomatala 2000 menjelaskan bahwa pembawa berita Injil perlu terus belajar untuk peka terhadap pimpinan Roh Kudus yang mengarahkan pembawa berita kedalam suatu realitas yaitu apa yang real sesungguhnya, para penginjil harus memiliki kesadaran budaya orang lain dalam rangka menjadi komunikator. Dengan demikian, selain dari peran Roh Kudus dalam komunikasi, Orang Kristen juga perlu juga belajar dan berhikmat dalam melakukan apa yang mesti dikerjakan. Syarat Menjadi Komunikator Kristen. Komunikasi yang baik dipengaruhi oleh komunikator yang baik juga. Komunikator ialah seorang yang menyampaikan isi pesan, pernyataan kepada pendengar atau disebut komunikan. Komunikator mengawali proses komunikasi sebaiknya hendaklah berkomunikasi dan mempunya motif motivasi atau sasaran komunikasi Rhozely, Wirman, و Firdaus 2020. Dengan demikian dalam ber-komunikasi, komunikator selalu mempunyai tujuan komunikasi sendiri. Situmeang 2020 dan KETA 2020 mengatakan bahwa komunikator Kristen perlu menyajikan ide yang benar serta kreatif sehingga orang dapat mengerti pesan yang 35 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 disampaikan. Meskipun hal ini ada tantangan yang dialami yakni selain Era revolusi Industri, namun ada juga pandemi Covid 19 yang menyebabkan orang banyak tidak lagi dapat menjalin komunikasi seperti biasanya, semua diarahkan pada kebiasaan baru atau protokol kesehatan. Effendi 1990 dan Liliweri 2003 memaparkan bahwa seorang komunikator Kristen perlu memperhatikan beberapa hal berikut yaitu pertama, komunikator sebagai sumber pernyataan umum yang disampaikan misalnya Individual perseorangan, intitusional seperti redaktur surat kabar, dst. Kedua, komunike adalah pernyataan umum pesan yang dilancarkan berupa verbal simbol yang diucapkan, tertulis atau tercetak, non verbal simbol yang terlukis, terdengar sirine, peluit, suit dst. Menanggapi hal itu, GP GP 2012 memberikan beberapa persyaratan penting bagi komunikator untuk melakukan komunikasi Kristen. Pertama, Memiliki karakter Kristus. Karakter dimaksud ialah ada integritas diri, kedewasaan rohani, berani serta berhikmat, adanya kematangan psikologi, kerja, mentalitas positif dan komitmen. Memiliki karakter Kristus artinya berbicara selalu berkaitan dengan perintah-perintah Kristus mengenai kabar baik yang terus menerut dikomunikasikan kepada dunia. Kedua, memiliki pengetahuan yang komprehensif memiliki kemampuan serta keterampilan yang bersifat sosial atau berhubungan dengan orang. Ketiga, memiliki tanggungjawab yang tinggi kepada Allah, gereja, diri sendiri dan dunia. Keempat, hidup punya sasaran yang memberikan motivasi dan dinamika bagi hidup serta kerja. Tahap komunikasi Tahap 1. Transmisi. Transmisi terjadi dalam komunikasi apabila suatu pesan sampai kepada pendengar atau mata orang, yakni pesan itu didengar, dilihat, atau dibaca oleh para pendengar Caropeboka 2017. Hesselgrave Hesselgrave 2013 menambahkan bisa saja didengar atau dilihat namun tidak ditanggapi. Bila sumber di dalam kebudayaan “X” menulis berita dalam bahasa mereka, lalu berita itu melewati tantangan atau sekat kultural dan sebagian besar dan sudah pasti melewati jaringan atau sekat kultural yang sebagian besar bersifat pasti mengenai cara yang mana berita itu akan dipelajari oleh responden di dalam kebudayaan “Y” jaringan ataupun sekat ini memiliki tujuh dimensi yang secara bersamaan mempengaruhi berita tersebut. Tahap 2. Penerima Penerima atau tahap penerima terjadi apabila sebuah pesan atau bukan hanya ketika di mata atau di telinga pendengar, melainkan juga sampai ke otaknya yaitu ia memperhatikan senam ini. Dazali dan Awang 2016 mengungkapkan bahwa komunikasi memiliki hubungan erat dengan kepiawaian seseorang agar pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Tahap 3. Pengertian Pengertian Understanding terjadi apabila seseorang memberi perhatian pada pesan yang disampaikan oleh seseorang. Namun hal itu tidak menjamin bawha orang tersebut Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 36 memahami isinya. Proses komunikasi terjadi bila orang lain dapat memahami pesan yang disampaikan oleh komunikator. Tahap 4. Tanggapan. Tanggapan Response terjadi ketika seseorang menerima, menolah atau menunda suatu keputusan. Dalam mengkomunikasikan kebenaran Firman Tuhan, Roh Kudus bekerja supaya orang mengerti dan menerima maksud komunikator. Disinilah keunikan komunikasi Kristen yakni bahwa peran Roh Kudus bekerja baik dalam komunikator maupun komunikan. Berbagai Pendekatan komunikasi lintas budaya Bagi Orang Dayak Pendekatan Komunikasi Interpersonal Orang dayak memiliki sifat yang cenderung keras karena dipengaruhi beberapa faktor, sifat yang cenderung keras menimbulkan pola komunikasi yang blak-blakan serta sedikit acuh tak acuh Humannira 2016. Cara berkomunikasi ini perlu dipahami oleh seorang komunikator Kristen apabila melakukan komunikasi dengan orang dayak. Tahap yang dapat digunakan ialah pendekatan personal. Pada tahap ini komunikator perlu sadar bahwa orang dayak memiliki kultur yang berbeda dengan yang lainnya. Seorang komunikator Kristen perlu menguasai komunikasi interpersonal atau komunikasi pribadi. Hesselgrave mengatakan bahwa dari sudut pandang Kristen, komunikasi interpersonal perlu bagi manusia karena perlu berkomunikasi, bukan hanya sebagai responden namun didalam proses menyiarkan dan memperkuat pesan-pesan Kristen yang dikomunikasikan khususnya media massa. Komunikasi interpersonal terjadi diantara dua pribadi, bersifat langsung dan sering dalam bentuk percakapan baik lisan maupun tulisan. Pada prinsipnya komunikasi ini berlangsung secara berhadapan muka Face to face atau melalui medium tertentu misalnya telepon, WhatsApp, Telegram, dst. Adapun bentuk komunikasi ini bersifat dialog atau diskusi dua arah yang memiliki efektivitas tinggi dalam proses transmisi informasi. Harianto GP 2012 memberikan beberapa hal penting tentang kunci komunikasi interpersonal agar efektif yakni pertama seorang komunikator bersedia untuk mendengar dengan sikap empatik, mengerti orang lain secara objektif sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Kedua, komunikator perlu belajar membuat diagnosis sebelum memberi penguraian dan penjelasan ataupun suatu jawaban terhadap apa yang didengar dari komunikan. Ketiga, Perlu bersikap berhati-hati terhadap pola respon otobiografi, dengan cara buatlah evaluasi terhadap apa yang dihadapi sebelum menetapkan setuju atau tidak setuju, ambillah sikap kritis atau curiga positif dengan mengembangkan prasangka bahwa ada sesuatu yang tersembunyi pada diri orang yang dihadapi dan kembangkanlah pertanyaan untuk menggalinya; berikanlah nasiat yang didasarkan atas pengalaman atau buatlah penjelasan dengan memakai contoh orang dengan motif batin tertentu sambil mengkaitkan pada motif serta perilaku sendiri untuk memperoleh kejelasan tentang sikap orang yang dihadapi. Keempat, komunikator berupaya memahami pengertian serta persepsi orang yang dihadapi. Kelima, setelah komunikator mengerti komunikan, upayalah untuk dimengerti orang yang dihadapi dengan membuka dan menempatkan diri dalam terang agar dapat dimengerti 37 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 orang lain dengan baik. Dengan demikian, seorang komunikator Kristen penting untuk memperhatikan lawan bicara serta situasi lingkungan dimana ia berada. Teori Pendekatan Pada umumnya manusia memerlukan relasi antar satu dengan yang lain. Hal ini membutuhkan pendekatan untuk mengenal seseorang lebih dekat, demikian juga dengan orang dayak, untuk menjalin relasi dengan mereka seorang komunikator perlu memiliki sikap yang terbuka sehingga orang dayak dapat menerima dengan baik Abdullah 2015. Hidayat 2016 menambahkan bahwa Sikap terbuka ini akan memudahkan seseorang melakukan pendekatan untuk bisa berkomunikasi. Donald A. McGavran 1990 memaparkan tentang teori pendekatan dengan beranjak dari beberapa hal yaitu pertama, kekuatan dalam mengubah seseorang menjadi Kristen tergantung pada ukuran perubahan yang dimaksud oleh orang yang melakukan perubahan. Kedua, ada suatu kehidupan masyarakat disuatu tempat yang terhalangi sungai, untuk melakukan perubahan pada masyarakat tersebut, komunikator Kristen perlu membangun jembatan dan menyeberanginya. Teori ini menekankan pada isi kurikulum yang bersifat perencanaan untuk dapat bertindak pada konteks. Untuk mengkomunikasikan Injil kepada orang lain, teori pendekatan memberikan beberapa hal yaitu pendekatan doktrin, pendekatan kebutuhan, dan pendekatan persahabatan. Pendekatan doktrin ada tiga model yakni a Eksklusif artinya hanya satu pintu keselamatan yaitu Tuhan Yesus, tidak ada jalan lain kecuali melalui Yesus. b inklusif yaitu hanya satu pintu keselamatan, yaitu Tuhan Yesus. namun jalan untuk sampai kepada Tuhan Yesus dapat melalui berbagai hal. c pluralisme agama dimana keselamatan ada dalam agama-agama lain. Selanjutnya, Yuliana Mendari 2010; Yuliana 2019 mengungkapkan tentang pendekatan kebutuhan dirumuskan oleh Abraham H Maslow dengan memberikan gambaran tentang kebutuhan manusia dalam sebuah diagram piramida yang dikenal dengan “Piramida kebutuhan.” Pemenuhan diri, mengambil tantangan baru, kreativitas, imajinasi, stimulasi intelektual Ego, Prestasi, kepemimpinan, pengakuan, keyakinan, kecakapan, kecerdasan Afiliasi, berbagi, pengaruh, penerimaan, partisipasi, keanggotaan Keamanan, keselamatan, perlindungan, kesenangan, stabilitas. Makan, tidur, sehat, hangat, seks, kesehatan fisik. Berdasarkan gambar di atas, Maslow memberikan penjelasan kepada lima kebutuhan manusia, dimulai dari yang luas, akhirnya mengerucut. Pemahaman akan tingkat kebutuhan manusia ini dapat digunakan sebagai sarana pendekatan kepada komunikan. Komunikator Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 38 harus jeli melihat sampai tingkat manakah kebutuhan komunikan dan pada tingkat itulah komunikator hendaknya menjawab kebutuhannya. Dengan demikian, beranjak dari skema kebutuhan tersebut, seorang komunikator Kristen penting untuk memperhatikan hal itu sebagai sebuah sarana dalam menjalin komunikasi. Berikutnya pendekatan persahabatan, komunikator harus membangun jembatan persahabatn untuk menghubungkan dirinya dengan komunikan. Jembatan itu ialah cinta kasih dan menunjukkan kepada mereka bahwa komunikator menaruh perhatian kepada komunikan. Paulus memberikan pernyataan bahwa “Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka” 1 Kor. 922 Paulus ingin berusaha menyelami kebutuha perindividu, disinilah proses komunikasi berjalan dua pihak. Komunikator perlu mencari serta memanfaatkan titik-titik tertentu sebagai penghubung untuk membangun persahabatan, seperti misalnya saat sukacita, kegemaran, acara pernikahan, kematian, kesulitan keuangan, acara ulang tahun, kesusahan, tindakan-tindakan kebajikan, kasih atau ucapan-ucapan selamat. Maksud pendekatan persahabatan ialah Ketika seorang komunikator Kristen bertemu dengan orang yang baru di kenal, maka penting untuk menjalin persahabatan agar dapat berkomunikasi dengan baik dengan demikian akan memudahkan untuk membicarakan hal-hal yang lebih dalam lagi termasuk tentang hal bersifat rohani. Teori Kontekstualisasi Komunikasi Kristen dapat berhasil bila komunikator dan komunikan berada dalam konteks yang sama dan menyatu. Harianto 2012 menjelaskan bahwa itulah ruang kebudayaan yang sama dan menyatu antar komunikator dan komunikan. Dalam ruang itu juga suatu berita disampaikan lewat berbagai cara, baik verbal maupun non verbal, lewat beragam sarana dan media. Menjalin komunikasi dengan orang dayak, sangat diperlukan pendekatan kontekstualasi, mengingat orang dayak memiliki budaya yang kompleks Satria. 2020. Dengan demikian dalam komunikasi Kristen seorang komunikator perlu memastikan bahwa pendengar dapat memahami dengan baik berita yang disampaikan sehingga pendengar bisa memberikan feedback terhadap berita yang didengarnya. Komunikator dapat menggunakan materi budaya yang dapat diterima budaya komunikan, menggunakan konsep bahasa yang dapat diterima oleh bahasa komunikan. Kemudian kontekstualisasi bentuk dan isi. Paulus berkontekstualisasi dengan cara komunikasi verbal dan feedbacknya ada yang menolak dan ada yang bertobat seperti Dionisius yang anggota majelis Areopagus, kemudian Damaris seorang wanita. Pada penjelasan ini Paulus komunikator – Pesan Firman Allah – Pendengar Masyarakat Athena di sekitar Areopagus. Model kontekstualisasi Paulus menggunakan dialog “Allah yang tidak dikenal Kis. 1716-34. Dalam bagian itu, Paulus memperkenalkan arti baru “Allah yang tidak dikenal” bukanlah dewa bagi orang Athena, tapi Paulus menjelaskan bahwa Allah itu tidak jauh tetapi dekat. Dia adalah segala yang ada dan yang hidup Kis. 1727 dan seterusnya, lebih lanjut, Paulus mengajak mereka bertobat Kis. 1730 kemudian mengungkapkan hal kebangkitan Kristus sebagai bukti semua manusai akan menghadapi pengadilan ilahi Kis. 1731 sedangkan form yang dipakai Paulus ialah Religi dan budaya yang ada.GP 2012. Budiman memberikan beberapa langkah kontekstualisasi, yaitu ada tiga sikap yang 39 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 dapat dilakukan untuk kontekstualisasi terhadap budaya lama misalnya upacara-upacara adat, seni, musim dan isu-isu penting. Pertama “menolak” berarti menolak kontekstualisasi, dampaknya 1 Injil menjadi asing, 2 budaya lama tetap dilaksanakan, tetapi secara tersembunyi sinkretisme. Kedua, “Pertimbangan akomodasi” kontekstualisasi yang alkitabiah caranya ialah 1 cari info tentang budaya lama, 2 pelajari penyataan Alkitabiah, 3 evaluasi unsur lama memakai, mengubah, atau membuang dari sudut terang Alkitab dan pimpinan Roh Kudus, 4 Membuat rumusan kontekstual yang alkitabiah untuk dilkaukan. Ketiga,”terima saja” kontekstualisasi – sinkretisme yang alkitabiah. Kesimpulan Komunikasi memiliki peranan penting dalam setiap manusia, bahkan komunikasi bersifat fundamental. Salah berkomunikasi menimbulkan dampak yang serius bagi individu maupun masyarakat. Dampak tersebut dapat menimbulkan hal positif maupun negatif, bisanya dampak negatif terjadi karena ada hambatan yang disebabkan oleh perbedaan karakteristik, bahasa, persepsi, fisik dan budaya. Apabila hambatan tersebut tidak dikelola dengan baik, akan menyebabkan konflik dan berdampak dalam kehidupan seseorang maupun masyarakat. Penting untuk memahami pendekatan komunikasi lintas budaya kepada orang dayak yakni 1 Melakukan pendekatan interpersonal atau pendekatan pribadi artinya seorang komunikator perlu melakukan pendekatan secara pribadi dengan orang dayak sebelum menyampaikan pesan, pendekatan ini perlu karena orang dayak sangat memiliki karakteristik yang agak keras. Seorang komunikator Kristen perlu memahami dengan baik supaya dapat diterima. 2 selain pendekatan interpersonal, seorang komunikator perlu melakukan pendekatan budaya dengan orang dayak karena mereka memiliki kebudayaan yang kompleks dan budaya tersebut sangat dijaga. 3 pendekatan kontekstual artinya seorang komunikator perlu menyesuaikan diri dengan kebiasaan atau kearifan lokal orang dayak, termasuk makan makanan mereka karena orang dayak menjunjung tinggi kearifan lokal serta bentuk penghargaan mereka kepada tamu melalui kegiatan budaya. Daftar Rujukan Abdullah, Yudi. 2015. Komunikasi Sebuah Introduksi. Deepublish. Bahari, Yohanes. 2014. "Model komunikasi lintas budaya dalam resolusi konflik berbasis Pranata Adat Melayu dan Madura di Kalimantan Barat". Jurnal Ilmu Komunikasi 61. Budiman, R. L. Pelayanan Lintas Budaya Dan Kontekstualisasi. Caropeboka, Ratu Mutialela. 2017. Konsep dan aplikasi ilmu komunikasi. Penerbit Andi. Christianto Simon, John. 2013. "Konflik dan Dilema 'Gereja Suku' Mengurai Relasi Agama, Etnisitas dan Budaya Dalam Konflik Sosial di Kalimantan Sebagai Upaya Gereja Menemukan Kembali 'Rasa Asia'". 372. Dazali, Nurul Salmi Mohd, و Mohd Isha Awang. 2016. "Tahap kemahiran komunikasi dalam kalangan pelajar sarjana muda pendidikan IPTA di utara semenanjung Malaysia". Jurnal Pendidikan Bahasa Melayu 4244–56. Harming, Berbagai Pendekatan Komunikasi Lintas Budaya Bagi Masyarakat Dayak 40 Effendy, Onong Uchjana. 1990. Ilmu komunikasi teori dan praktek. Remaja Rosdakarya. GP, Harianto. 2012. Komunikasi Dalam Pemberitaan Injil. Yogyakarta ANDI. Hamzah, Amir. 2019. Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar serta Contoh Penerapan Pada Ilmu Pendidikan, Sosial dan Humaniora. Malang Literasi Nusantara. Hamzah, Amir. 2020. Metode Penelitian Kualitatif Rekonstruksi Pemikiran Dasar Natural Research. Malang Literasi Nusantara. Hesselgrave, David J. 2004. Communicating Christ Cross-Culturally. Malang Literatur Saat. Hesselgrave, David J. 2013. Communicating Christ Cross-Culturally. 2 ط. Malang Literatur SAAT. Humannira, Raden Regia. 2016. "Proses Internalisasi Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Banten Pada Mahasiswa yang Tergabung dalam Organisasi Kedaerahan Studi Deskriptif di Organisasi Kedaerahan Perhimpunan Mahasiswa Banten Bandung". John W, Creswell. 2014. Reseach Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. 3 ط. Yogyakarta Pustaka Pelajar. KETA, Kornelius K. F. 2020. "Pengaruh Media Sosial Terhadap Komunikasi Interpersonal Orangtua Dan Remaja". Liliweri, Alo. 2003. Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya. LKiS Pelangi Aksara. McGavran, Donald A. 1990. Understanding Church Growth. Grand Rapids Publishing Company. Mendari, Anastasia Sri. 2010. "Aplikasi teori hierarki kebutuhan Maslow dalam meningkatkan motivasi belajar mahasiswa". Widya Warta Jurnal Ilmiah Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 340182–91. Metzger, Will. 2015. Beritakan Kebenaran beritakan kebenaran Injil yang seutuhnya bagi pribadi yang seutuhnya oleh pribadi-pribadi yang seutuhnya. Surabaya Momentum. Muhasim, Muhasim. 2017. "Pengaruh Tehnologi Digital terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik". Palapa 5253–77. Muhtadi, Asep S. 2019. "Komunikasi Lintas Agama Mencari Solusi Konflik Agama". Conference Proceeding ICONIMAD 27. Nadya, Karlina, و Dasrun Hidayat. 2016. "Makna hubungan antarpribadi melalui media online tinder". Jurnal Ilmu Komunikasi 31. Ngafifi, Muhamad. 2014. "Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya". Jurnal Pembangunan Pendidikan Fondasi dan Aplikasi 21. Rejeki, M. C. Ninik Sri, و M. C. Ninik Sri Rejeki. 2010. "Perspektif Antropologi dan Teori Komunikasi Penelusuran Teori-teori Komunikasi dari Disiplin Antropologi". Jurnal Ilmu Komunikasi 71. 41 Volume 2, Nomor 1, Juni 2021 Rhozely, Metta, Welly Wirman, و Muhammad Firdaus. 2020. "Komunikasi Persuasif Pembina Dalam Meneguhkan Keyakinan Mualaf Pada Mualaf Center Pekanbaru". Jurnal Ilmu Komunikasi 93363–81. Satria, Rachmat, Nur Amaliyah Hanum, Elvia Baby Shahbana, Achmad Supriyanto, و Nurul Ulfatin. 2020. "Landasan Antropologi Pendidikan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Indonesia". Indonesian Journal of Social Science Education IJSSE 2149–65. Situmeang, Ilona V. Oisina. 2020. "Strategi Komunikasi Pemimpin Adat Bali di Era New Normal". Tomatala, Y. 2018. Teologi Kontekstualisasi Suatu Pengantar. Malang Gandum Mas. Tomatala, Yakob. 2000. Teologi Kontekstualisasi. Malang Gandum Mas. Yuliana, Asnah. 2019. "Teori Abraham Maslow dalam Pengambilan Kebijakan di Perpustakaan". LIBRARIA Jurnal Perpustakaan 62349–76. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this MuhasimPerkembangan tehnologi digital merupakan hasil rekayasa akal, pikiran dan kecerdasan manusia, yang tercermin dalam kemajuan ilmu pengetahuan, selanjutnya memberikan manfaat dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam perkembangan komunikasi manusia telah berhasil membawa kemajuan yang sangat pesat. The development of digital technologies is the result of engineering intellect, mind and human intelligence, which is reflected in the advancement of science, and provides benefits in all aspects of human life. In the development of human communication has managed to bring a very rapid progression, from communication to manually change into analog, digital, where technology has provided ease in communicating quickly, without alimited distance, space and time through the Internet. Based on the data of Internet users in Indonesia 2016 as much as million people from a total population of Indonesia as much as million people, certainly the year 2017 is much more rapid development. From the results of a survey by the Association of organizers of Internet network , revealed that, on average, through the Internet in Indonesia million or percent, to access via mobile devices and the computer. In West NusaTenggara as many as million or 64 percent. The number of internet users from 80 percent of who mareaged 15-19 years, meaning the teenage is still recorded as learners. Therefore the purpose of this paper is to find out how digital technology benefits against the motivation of learners. The method use disdescriptive qualitative studies. As the analysis of data and information furnished observations, document definitions obtained from books written by experts and scripts through social media or the Internet. Discussion of the results obtained positive influence motivation towards learning digital technology learners. With a fixed geared to anticipate the negative influence posed that can disrupt moral behavior, and thus a threat motivation learning learners. Because energy must begiven Faith, discipline on an ongoing basis, in order to take advantage of positive tehnology digital to enhance learning motivation of Yulianap align="center"> Abstrak Abraham Harold Maslow merupakan salah seorang tokoh psikologi yang lahir di Brookolyn New York pada tahun 1908. Abraham Maslow mengembangkan model Hierarki kebutuhan 1950 dan sampai saat ini tetap digunakan dalam memahami motivasi manusia. Hierarki kebutuhan dari Maslow terdiri dari Physical Needs , Safety Needs , Social Needs , Esteem Needs , dan Self Actualization . Teori ini nantinya menjadi pijakan pengembangan mutu di perpustakaan. Mengapa mengembangkan perpustakaan? Karena perpustakaan memiliki peranan strategis dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, baik di negara maju maupun negara berkembang. Begitu banyaknya perpustakaan yang ada di Indonesia saat ini, namun belum diimbangi secara kualitas dan fasilitas yang baik, karena arah pengembangannya bukan pada analisis kebutuhan pembaca. Banyak kendala yang dirasakan oleh pembaca, sehingga membuat kondisi minat baca bangsa Indonesia yang cukup memprihatinkan. Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Bandingkan dengan kondisi perpustakaan luar negeri yang mempunyai fasilitas yang unggul dan memadai. Teori dari Abraham Maslow itulah yang nantinya penulis coba uraikan, dijadikan pula sebagai pijakan teori untuk memahami alternative pengambilan kebijakan di perpustakaan. Agar perpustakaan sesuai dengan hierarki kebutuhan pembaca. India - Agus Indra Udayana yang kini dikenal dengan nama Ida Rsi Putra Manuaba intens membangun komunikasi untuk Jembatan Budaya dalam program People to People Partnership and Networking (Preserve our Heritage and Promoting our Culture) dengan Kampus NGO dan pemerintah di India. Dalam kunjungannya ke India, Peraih Penghargaan PadmaShri Award 2020 ini
Skip to content Berita Terkini dan Seputar Teknologi Masa Kini MENU Android Aplikasi Google Adsense Internet Kesehatan Multimedia SEO Smartphone Tutorial Homepage / komunikasi budaya sebagai jembatan peradaban Mengenal Arti Komunikasi Budaya Sebagai Jembatan Peradaban Terbaru April 15, 2022April 17, 2022by WYRMSLAYER Mengenal Arti Komunikasi Budaya Sebagai Jembatan Peradaban Terbaru merupakan salah satu kata kunci pencarian orang-orang yang tengah heboh disosial media internet.
IEEYCCM.